Direktur Pemasaran PT Bank Sumut Hadi Sucipto didampingi Pemimpin Divisi Credit Review PT Bank Sumut Faisal Panggabean, saat menerima kunjungan kerja dan Benchmarking Bank Bengkulu Pemimpin Kredit Risk Iswahyudi, dan Corporate, Komersial & UMKM Divisi Kredit Risk Ferthe Wijaya.
MEDAN-BERITAGAMBAR:
Bank Sumut dan Bank Bengkulu berkomitmen bersama untuk meningkatkan penerapan four eyes principle di bidang perkreditan dan pengelolaan risiko kredit di masing masing bank. Penerapan four eyes principle tersebut tentunya akan dapat meminimalisir potensi resiko kredit yang ada.
Demikian disampaikan Direktur Pemasaran PT Bank Sumut Hadi Sucipto didampingi Pemimpin Divisi Credit Review PT Bank Sumut Faisal Panggabean, saat menerima kunjungan kerja dan benchmarking Bank Bengkulu Senin (5/2/2024).
Hadir dari Bank Bengkulu, Pemimpin Kredit Risk Bank Bengkulu Iswahyudi, dan Pemimpin Bagian Corporate, Komersial & UMKM Divisi Kredit Risk Ferthe Wijaya.
Hadi menyampaikan Dengan terselenggaranya kegiatan Benchmarking ini diharapkan dapat memberikan manfaat & sharing knowledge dalam hal Penerapan four eyes principles dalam bidang perkreditan dan pengelolaan risiko kredit di PT Bank Sumut.
Four eyes princple di bidang perkreditan juga amanat dari penerapan Prinsip kehati-hatian yang harus diterapkan oleh setiap Bank , dan prinsip manajemen Resiko untuk mitigasi resiko kredit.
Four eyes principles di bidang perkreditan merupakan prinsip dimana keputusan kredit atau pembiayaan tidak hanya diputuskan hanya satu pihak saja dalam hal ini unit atau cabang bisnis, tapi juga harus mendapat review atas aspek aspek perkreditan oleh pihak yang menangani Resiko kredit dalam hal ini Credit Review.
Pemimpin Divisi Credit Review Bank Sumut Faisal Panggabean juga menjelaskan penerapan Four eyes principles untuk perkreditan dibank sumut sudah dikembangkan implementasinya sejak tahun 2017 dan semakin di tingkatkan sampai dengan sekarang.
"Penerapannya di kantor cabang Bank Sumut, seluruh kredit harus diputus kan 2 unit yang berbeda dalam hal ini Unit Bisnis dan Unit Credit Risk, baik itu dengan menggunakan Internal Credit Scoring atau Reviewer (manpower kredit Review)"pungkasnya.(BG/EDS)
