Rumah tempat korban dibunuh dipasangi garis polisi. |
MEDAN-BERITAGAMBAR :
Seorang anak bernama Wem Pratama tega membunuh M yang merupakan ibunya di Jalan Tuba III, Medan Denai, Medan. Aksi itu nekat dilakukan pria berusia sekitar 30 tahun itu karena depresi.
Sesuai hasil video beredar memperlihatkan Wem telah terduduk di sebuah halaman rumah. Tampak tangan Wem telah diikat ke belakang.
Saat itu beberapa warga mencoba menanyakan penyesalan Wem yang telah membunuh ibunya. Namun Wem mengaku merasa tidak kasihan meski telah menghabisi nyawa ibunya.
Wem berdalih tega membunuh karena kerap dimarahi ibunya. “Nggak, Bu. Rasa kasihanku sudah habis, Bu. Benar kubilang sekarang ini rasa kasihanku sudah habis,” kata Wem.
Wem Pratama, warga Jalan Tuba III Kota Medan, tega menghabisi nyawa ibunya karena kesal dan depresi. Usai membunuh, Wem kemudian mengubur jasad ibunya di belakang rumah.
Kepala Lingkungan 13, Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Maesal Putra menuturkan, awal kejadian ini terbongkar ketika sepupu pelaku menelepon dirinya. Sepupu pelaku menyebutkan jika Wem telah membunuh ibunya sendiri.
“Ditelepon sepupunya si pelaku saya diberi kabar tolong Pak Kepling, si Wem ini telah membunuh orang tuanya,” kata Maesal, Rabu (3/4/2024).
“Jadi selama ini kan dia sudah bermukim lah ke Batam. Ada dua tahunan (atau) tiga tahunan dia balik kemari, ke Medan ini kan, ke lingkungan kita ini,” sambungnya.
Maesal pun langsung bergerak ke rumah pelaku. Saat sampai di sana, pelaku ternyata telah diamankan warga setempat dengan kondisi tangan diikat.
Kemudian Maesal menanyakan kronologis pembunuhan yang dilakukan Wem. Dijelaskan kejadian itu terjadi pada Senin (1/4/2024) sekitar pukul 14.00 – 15.00 WIB.
Saat itu, tutur Maesal, korban berinisial M baru pulang kerja. Ketika masuk rumah, tiba-tiba Wem langsung menghajar ibunya dengan tangan kosong.
“Saya lihat sudah diamankan warga. Sekarang di mana mamak kau bunuh? Dalam rumah. Mamaknya ini pulang kerja sekitar pukul 2 atau 3 sore. Dihantamnya muka wajah mamaknya ini pakai tangan,” jelasnya.
Alhasil korban terkurap ke lantai. Namun Wem melihat korban masih bernyawa. Wem kemudian mengambil pisau cutter untuk menggorok leher korban.
Merasa korban masih bernyawa, Wem juga menyayat tangan korban.
“Nggak ada perlawanan mungkin terkapar, mungkin masih dilihatnya bernyawa, dilihatnya ke belakang ada pisau cutter, langsung digorok. Nah mungkin masih ada nafas, disayatnya lagi tangan,” terangnya.
Usai tak bernyawa, Wem pun menyeret korban ke belakang rumah. Maesal juga menuturkan Wem sempat menjumpai tetangga untuk meminjam cangkul yang digunakan menggali lubang di belakang rumah. Lalu menguburkan ibunya dengan cara menyeret jenazah.
“Ntah apa kenapa dia berpikir. Ke tukang bangunan minjam cangkul. Digalinya belakang rumah. Di situlah orang tuanya itu dikuburkannya,” jelasnya.
Maesal juga menjelaskan Wem memiliki seorang adik. Namun saat kejadian itu terjadi sang adik tidak berada di rumah.(BG/ME)