PT TPL bersosialisasi pembangunan MCK Komunal di Desa Sangga Pati, sebagai dukungan pada Pemkab Tapsel dalam mencegah stunting. |
TAPSEL-BERITAGAMBAR :
Aksi nyata dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), PT Toba Pulp Lestari (TPL), Tbk segera bangun sarana MCK (Mandi, Cuci, Kakus) komunal bagi masyarakat.
Aksi nyata TPL ini ditargetkan 3 titik di Desa Sanggapati, Kecamatan Angkola Timur. Bagi TPL, perusahaan harus hadir berkontribusi sukseskan program Nasional.
“Salah satu program Nasional yang ingin kami dukung adalah, percepatan penurunan stunting. Khususnya di Kabupaten Tapsel,” ujar Yessy Winda Panggabean, selaku CD/CSR Officer Spesialis Pendidikan dan Kesehatan TP TPL, Senin (3/6/2024).
Disebutkannya, alasan TPL berfokus pada percepatan penurunan stunting, dalam rangka memberikan dampak untuk menyiapkan SDM yang sehat, baik secara jasmani maupun rohani ke masyarakat.
Selain di bidang kesehatan, TPL juga berupaya mengintervensi peningkatan kualitas pendidikan di masyarakat. Karena, persoalan kesehatan maupun pendidikan adalah satu kesatuan yang saling berkaitan.
Sebab, dengan pembekalan pendidikan yang baik, harapannya masyarakat bisa menerapkan pola hidup yang sehat. Bahkan, juga berkolaborasi dengan bidang lain semisal, ekonomi hingga infrastruktur.
Dari berbagai bidang tersebut, TPL menilai perlu adanya dukungan ke masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. TPL menilai, tiga hal ini sangat berpengaruh dalam menghasilkan SDM yang berkelanjutan.
“Yang mana, ini sesuai dengan agenda besar Indonesia berkelanjutan di 2030 mendatang,” ucapnya.
Dua cara penurunan stunting
TPL memilih sektor dukungan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapsel dengan membantu upaya percepatan penurunan stunting. Percepatan penurunan stunting sendiri, ada dua cara. Yang pertama, penanganan langsung ke anak dan yang kedua pencegahan.
“Dua hal ini kami anggap perlu, supaya anak-anak di Kabupaten Tapsel tidak ada yang terkena stunting,” sebutnya.
Menurutnya, ada banyak hal yang mempengaruhi seorang anak bisa terkena stunting. Selain dari asupan gizi sejak dini, ada faktor lain yang menyebabkan anak terkena stunting misalnya, terbiasa makan dengan tidak cuci tangan.
Dikatakannya, ini termasuk pada pola hidup yang kurang sehat. Orangtua, seharusnya peduli akan hal ini.
“Agar, asupan makanan anak terhindar dari kuman. Ketika masuk ke dalam tubuh, kuman bisa menyebabkan penyakit,” ungkapnya.
Karena, dari banyaknya kasus, anak yang kurang asupan vitamin karena keadaan perekonomian yang kurang baik.
“Dari sini, muncul sebuah penyakit yakni, diare. Ini merupakan salah satu dampak kebiasaan pola hidup yang tidak bersih yang turut mempengaruhi,” tandasnya.(BG/REL)