Jenazah Sumriyanto saat tiba di RS Bhayangkara Tingkat II Medan. |
MEDAN-BERITAGAMBAR :
Sumriyanto (38), warga Jalan Lau Pinggan, Desa Katepulm Gang Jambu, Kelurahan Gung Negerim, Kecamatan Kabanjahe, tewas ditikam di depan rumahnya, Jumat (19/7/2024) pagi.
Mertua korban, Sariani, mengatakan bahwa menantunya itu hingga kini masih tercatat sebagai seorang wartawan. Pun begitu, perempuan berjilbab tersebut tidak mengetahui perusahaan media tempat Sumriyanto bekerja.
Namun, saat ini Sumriyanto disebut sudah lebih fokus pada usahanya berjualan bakso dan ikan gembung.
Hal itu diungkapkan Sariani saat disambangi awak media ke rumah duka, Jumat (19/7/2024) siang.
“Wartawan, kadang jualan. Keluarga tahunya wartawan aja,” ungkapnya kepada awak media, dalam video yang diterima mistar, Jumat (19/7/2024) siang.
Sariani menjelaskan, menantunya Sumriyanto ditikam di depan rumah sepulang mengantar anaknya ke sekolah.
Tidak ada saksi mata dalam peristiwa itu, hanya terdengar teriakan dan korban ditemukan sudah tergeletak.
Keluarga dan warga segera melarikan Sumriyanto ke rumah sakit. “Dibawa naik mobil langsung ke rumah sakit,” jelasnya.
Informasi dihimpun, pelaku disebut berinisial berinisial GP (32) seorang petani yang tinggal tidak jauh dari kediaman korban, di Jalan Lau Pinggan Desa Katepul.
Sementara itu, polisi diketahui telah mengamankan barang bukti sebilah pisau dapur.
Aksi penikaman itu diduga karena pelaku meminta uang keamanan untuk pemuda setempat (PS) kepada korban karena korban sedang membangun di belakang rumahnya.
Korban kemudian tak bersedia memberikan uang tersebut. Pelaku langsung menikam korban sebanyak 7 tikaman.
Jenazah Sumriyanto saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara TK II Medan. Pantauan wartawan di RS Bhayangkara, jenazah pria itu tiba sekira pukul 14.12 WIB. Beberapa keluarga korban saat ditemui mistar di RS Bhayangkara menolak untuk berkomentar. (BG/TK)