Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, menyerahkan bantuan kepada peserta Akseptor di RSU Hadrianus Sinaga-Pangururan. |
SAMOSIR-BERITAGAMBAR :
Dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-13, Pemkab Samosir melalui Dinas P3AP2KB menyelenggarakan pelayanan KB gratis. Kegiatan ini ditinjau secara langsung Bupati Samosir Vandiko T. Gultom di RSU Hadrianus Sinaga-Pangururan, Senin (5/8/2024).
Pelayanan KB gratis diikuti 58 orang akseptor, terdiri dari Medis Operasi Wanita (MOW) 53 orang dan Medis Operasi Pria(MOP) 5 orang.
Selain biaya gratis, Bupati Samosir Vandiko T. Gultom menyerahkan bantuan uang tunai sebanyak Rp. 510.000,-. Bantuan ini diperuntukkan sebagai pengganti puding dan transport peserta KB. "Saya harap semua kembali sehat dan ini ada sedikit bantuan sebagai penyemangat. Kita berikan biaya pengganti puding dan transport" kata Vandiko memberi semangat diruang observasi.
Disampaikan Vandiko, program KB dilakukan untuk menciptakan keluarga yang berkualitas dan sebagai salah satu upaya dalam pencegahan stunting di Kabupaten Samosir. Dalam kesempatan tersebut Vandiko juga mengingatkan agar yang belum memiliki BPJS untuk segera dicover, karena saat ini Pemkab. Samosir terus menggalakkan BPJS gratis bagi masyarkat kurang mampu. Ia berharap program KB dapat dilaksanakan setiap tahun. "Tugas pemerintah membantu dan memberikan pelayanan, terima kasih sudah mengikuti program pemerintah dengan KB. Terima kasih kader KB mulai dari desa yang terus mensosialisasikan, sehingga bisa dirasakan masyarakat" kata Vandiko menutup.
Pasien MOW dan MOP mengaku bahwa tindakan medis dilakukan dengan sangat bagus dan gratis. "Terima kasih kepada Bupati Samosir, kami sangat terbantu dengan program ini, terima kasih juga dengan bantuan yang bapak berikan" kata Raja Suhartono Sitanggang.
Selain meninjau pasien akseptor KB, Vandiko juga menyapa petugas medis yang bertugas, memberi semangat dan meminta agar petugas medis melayani masyarakat dengan tulus dan ikhlas.
Kadis P3AP2KB Friska Situmorang menjelaskan, target MOP dan MOW merupakan usia subur yang sudah memiliki anak cukup. Efek samping akibat operasi bagi pasien tidak ada karena bersifat permanen dan akan tetap dipantau petugas penyuluh di desa.(BG/TS)