Tim LPM USU serahkan mesin pengupas kulit kopi kepada petani di Desa Boangmanalu, Pakpak Bharat. |
PAKPAKBHARAT-BERITAGAMBAR:
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Universitas Sumatera Utara (USU) memberikan mesin pengupas kulit buah kopi (pulper) dan pengupas kulit tanduk kopi kering (huller) kepada petani di Desa Boangmanalu, Kecamatan Salak, Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
Pemberian kedua mesin itu untuk memudahkan petani mengupas kulit kopi dengan memanfaatkan teknologi. Penyerahan bantuan itu merupakan program pengabdian kepada masyarakat non PNBP tahun 2024 Skim Pengabdian Ekonomi dan Sosial.
Adapun pengabdian berlangsung selama Mei-November 2024. Sedangkan tim terdiri dari Karina Nola Sinamo S TP MSi (ketua). Karina merupakan Dosen Program Studi Teknologi Pangan. Sedangkan anggota Putri Chandra Ayu S TP M Si (Dosen Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem).
Kemudian Ir Sentosa Ginting MP dan Edy Syahputra Harahap S TP M Si yang merupakan Dosen Program Studi Teknologi Pangan. Turut dalam tim, 3 mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan yaitu Maychel Panjaitan, Ruth Melisa dan Gika Emmanuella.
“Kedua mesin itu untuk membantu petani. Selama ini proses pengupasan kulit buah kopi dilakukan secara tradisional yaitu menggunakan peralatan manual yang digerakkan manusia. Hal itu memerlukan tenaga yang besar dan waktu yang lama,” kata Karina dalam keterangan tertulisnya Selasa (20/8/2024)
Selain itu, lanjut Karina, alat pengupasan manual itu menghasilkan persentase buah yang tidak terkupas cukup besar, kulitnya masih terikut dengan biji kopi dan biji yang pecah dengan persentasi yang juga relatif tinggi.
“Tim pengabdian memberikan 2 mesin pasca panen kopi yaitu mesin pengupas kulit buah kopi yang disebut pulper dan mesin pengupas kulit tanduk kopi kering yang disebut huller. Bantuan diterima Seraya Banurea selaku perwakilan petani,” jelas Karina.
Selain itu, petani juga dilatih menggunakan kedua mesin sampai terampil. Harapannya dengan kedua alat itu, pengupasan kulit kopi dapat menghasilkan biji kopi secara efektif dan efisien. Kualitas dan kuantitasnya juga meningkat.
Karina menjelaskan, kedua mesin itu dapat memproduksi hasil kupasan buah kopi lebih cepat karena mesin pulper memiliki kapasitas 160-200 kg/jam. Sedangkan kapasitas mesin huller sebesar 100-250 kg/jam.
“Harapannya bantuan mesin ini dapat mempermudah para petani dalam aktivitas pasca panen dan dapat meningkatkan ekonomi mereka,” tandas Karina.(BG/PB)