Ketua PMI Sumut, Rahmat Shah bersama penerima SLKS dari Sumut. |
PEMATANGSIANTAR-BERITAGAMBAR :
Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Pematangsiantar memberangkatkan Farida Y Lumbantobing sebagai penerima Satyalancana Kebaktian Sosial (SLKS) periode 2019-2022 yang diberikan tahun 2024.
Pensiunan dokter yang lama bertugas di Kota Pematangsiantar ini, sekaligus utusan dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bersama 4 orang lainnya, yakni Sudarmen, Tengku Sainul Anib, dan Juansyah (Kota Medan), serta Zulkarnain Siregar (Kabupaten Labuhanbatu).
Menurut Ketua PMI Cabang Pematangsiantar, Rajin Saragih, Selasa (6/8/2024) mengatakan penganugerahan SLKS ini diberikan Presiden melalui Wakil Presiden, Ma’ruf Amin.
“Penerima satyalancana tersebut merupakan pendonor yang setia mendonorkan darahnya hingga batas usia 60 tahun sampai 100 kali, bahkan ada yang lebih. Untuk itu, kita patut memberikan apresiasi yang tinggi atas dedikasi mereka terhadap kemanusiaan dalam rangka menolong sesama,” ujarnya.
Penganugerahan SLKS yang dilaksanakan di Hotel Sahid Jaya Jakarta pada Senin (5/8/24) ini, tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 128 Tahun 2019 dan Nomor 35 Tahun 2021 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial, sekaligus tanda jasa kepada pendonor 100 kali dari seluruh wilayah Indonesia.
Saat penganugerahan satyalancana tersebut, Wapres didampingi Ketua Umum (Ketum) PMI, M Jusuf Kalla serta segenap pengurus PMI Daerah Provinsi se-Indonesia. Ketua PMI Provinsi Sumut, Rahmat Shah juga hadir mendampingi para pendonor 100 kali yang berasal dari Sumut.
Ma’ruf Amin menyampaikan, para penerima tanda jasa ini adalah orang-orang hebat. Sebab, mereka telah mendonorkan darahnya lebih dari 100 kali.
“Penerima penghargaan ini telah mendonorkan darahnya sebanyak 100 kali, yang berarti telah memberikan 25-30 liter selama kurang lebih 20-30 tahun selama hidupnya. Terima kasih untuk seluruhnya,” tandas Wapres.
Sementara itu, Jusuf Kalla menyampaikan, bahwa tanda jasa SLKS ini diberikan kepada sebanyak 1.591 pendonor dari seluruh Indonesia.
“Pendonor darah dapat kita sebut sebagai pahlawan kemanusiaan, karena dengan sukarela dan tanpa pamrih, mereka turut menyelamatkan nyawa dan menjaga keberlangsungan hidup sesama manusia,” ujarnya saat memberikan sambutan. (BG/PS)