DAERAHNEWSSUMUT

Untuk Menekan Angka Kelahiran, Pemkab Tapteng-TNI Lakukan Pencanangan Baksos Pelayanan KB MOW

Jumat, 06 September 2024, 06:56 WIB
Last Updated 2024-09-05T23:56:20Z
 Untuk Menekan Angka Kelahiran, Pemkab Tapteng-TNI Lakukan Pencanangan Baksos Pelayanan KB MOW 



PANDAN-BERITAGAMBAR :

Dalam rangka akselerasi pencapaian target kinerja Program Bangga Kencana dan Penurunan angka stunting di Kabupaten Tapanuli Tengah, maka Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah bersama dengan TNI melaksanakan pencanangan bakti sosial Pelayanan KB Kontap Wanita (MOW) dalam rangka Momentum TNI Manunggal - Bangga Kencana - Kesehatan, serta penguatan peran serta Organisasi kemasyarakatan dan Mitra Kerja dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-KB. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah kabupaten Tapanuli Tengah Dr. Erwin Hotmansah Harahap, S.STP, MM di Gedung Panca Prima Pandan, Kamis (5/9/2024) 


Pj Bupati Tapanuli Tengah Dr. Sugeng Riyanta, SH, MH diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Dr. Erwin Hotmansah Harahap, S.STP, MM dalam sambutannya, Bahwa pelaksanaan KB Kontap ini perlu dilaksanakan untuk menekan angka kelahiran karena makin tingginya tingkat kelahiran masyarakat, tetapi lapangan pekerjaan sedikit yang otomatis bisa mempengaruhi pangan tidak tercukupi dalam keluarga. Jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Tengah cukup besar, makanya kami berharap semoga pelaksanaan program Bangga Kencana Keluarga Berencana TNI Manunggal KB Kes dapat berjalan dengan baik. 


Program bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan keluarga berencana) yang merupakan Jargon BKKBN, sejatinya merupakan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Salah satu target kinerja BKKBN yaitu menurunkan Unmet Need ber-KB hingga mencapai 7,5% pada akhir tahun 2024. Unmet Need adalah kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi, merupakan persentase perempuan kawin yang tidak ingin memiliki anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran tetapi tidak memakai Kontrasepsi. 


Pendampingan calon akseptor KB serta peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB mutlak diperlukan. selain AKI, dampak dari tingginya Unmet Need yaitu kasus stunting pada balita. Isu penurunan stunting menjadi salah satu prioritas Pemerintah, mengingat bahwa stunting merupakan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Tapanuli Tengah. Makanya harapan kami hendaknya agar jangan banyak anak kalau ekonomi tidak baik untuk menghindari pemenuhan kebutuhan nutrisinya agar tidak terjadi stunting. 


Sebelumya Plt. Kadis PP dan KB Tapteng Sondang Rosmauli Malau, SKM menyampaikan, rancangan Rencana Strategis (RENSTRA) BKKBN 2020-2024 yang harus dicapai diantaranya adalah :


a) Menurunnya Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR) dapat mencapal 2,1 pada tahun 2024. 


b) Meningkatnya Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Modern/Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) 63,41 persen pada tahun 2024.


 c) Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi/Unmet Need 7,40 persen pada tahun 2024.


 d) Menurunnya Angka Kelahiran Menurut Kelampok Umur 15- 19 tahun/Age Specific Fertility Ratio (ASFR) 15-19 tahun, dengan target 18 per- 1.000 kelahiran pada tahun 2024.


Pendekatan pengelolaan program KB yang terfokus pada isu kesehatan dan hak reproduksi diperlukan sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, yang perlu dicegah bukan semata-mata kehamilan, tapi kehamilan yang berisiko. Untuk itu perlu pendekatan integratif pelayanan KB dengan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya dimana selain meningkatkan cakupan pelayanan KB juga menekankan pada peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan melalui fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan.


Sasaran Kegiatan Sasaran pelayanan KB Kontap Wanita (MOW) diantaranya Pelayanan KB Ulangan, Pelayanan KB Ganti cara

Pelayanan KB Pasca Persalinan, Pelayanan KB Baru selain KB Pasca Persalinan, pada kegiatan ini ada 188 Pasangan Usia Subur (PUS) Kabupaten Tapanuli Tengah yang mendaftar untuk melakukan Kontap Wanita (MOW) namun setelah dilakukan skrining hanya 171 orang yang lulus skrining dapat ke tahap operasi dan 17 orang tidak lulus skrining.


Pada acara ini juga diberikan makanan gizi Tambahan bagi 23 anak terkena stunting yang berasal dari Forum CSR Tapteng.


Turut hadir Mewakili Dandim 0211 TT, Plt. kadis Kesehatan Tapteng, Kepala BPJS Kesehatan Pandan, Ketua Forum CSR Tapteng, Ketua PC IBI Tapteng, PLKB Kecamatan dan Tamu undangan lainnya.(BG/TAP)

TRENDINGMore