Lita (kanan) bersama Fenti Wardani, salah seorang pelaku UMKM anggota MEC. |
MEDAN-BERITAGAMBAR :
Lita (40) merasa terpanggil untuk membantu para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Medan untuk membangun bisnis mereka.
Pengusaha herbal ini mendirikan sebuah komunitas yang diberi nama Mattas Enterpreneur Community (MEC).
Ibu tiga anak ini merupakan pemilik Mattas Gallery yang beralamat di Jalan Tuasan, Komplek Medan Ville No. 88, persis di depan Sekolah Al Ulum.
Menurut Lita, dia terinspirasi mendirikan MEC ini karena masih banyak pelaku UMKM di Kota Medan yang masih gagap teknologi.
“MEC ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan para pelaku UMKM, khususnya Kota Medan,” ujarnya.
Strategi penjualan kami ini juga diutamakan online untuk membantu pelaku UMKM yang belum melek teknologi. Tapi tidak menutup kemungkinan juga kami akan berjualan secara offline,” imbuhnya.
Untuk Mattas Gallery sendiri, menurut Lita, lebih banyak bergerak di bidang kesehatan bahan-bahan herbal.
“Mattas Gallery ini menjual barang-barang herbal, oleh-oleh haji atau umrah. Saya punya distributor dari Arab Saudi dan Meksiko,” ungkapnya.
Berdiri sejak 2011, Lita mengaku telah menghabiskan lebih Rp100 juta ketika membuka Mattas Gallery.
“Modal untuk berjualan di Mattas Gallery ini sekitar Rp100 jutaan. Karena menggunakan kontainer yang isinya kurang lebih 7000 kotak kemasan 3kg,” ungkapnya.
Ia melakukan pemesanan barang setiap bulan. Menjelang Ramadhan mendatang, kontainer barang dari distributor sudah mulai berdatangan untuk penjualan 3 bulan ke depan.
Khusus untuk barang-barang jenis makanan, Lita ia menyimpannya di kulkas frozen atau penyewa alat pendingin agar tetap awet.
Alasan memilih menjual produk herbal, menurut Lita, karena pada dasarnya manusia itu perlu hidup sehat.
“Maka dari itu, pelaku UMKM yang bergabung ke dalam MEC juga wajib menjual jenis makanan sehat,” katanya.
Berdiri dari tahun 2011 Mattas Gallery sudah menjalin kerja sama dengan sekitar 200 reseller.
Sedangkan MEC yang baru satu bulan dibentuk sudah berhasil menarik minta 19 pelaku UMKM untuk bergabung.
Salah seorang anggota MEC, Fenti Suwardani (50), warga Dusun 6 Desa Bandar Setia, Deli Serdang mengaku sangat terbantu setelah bergabung dengan komunitas ini.
“Bergabung dengan MEC membantu saya dalam bertahan hidup. Dari menjual secara online maupun ke kafe ataupun coffee shop yang ada di Kota Medan ini,” ungkapnya. (BG/MED)