Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Pora-Pora saat bersandar di pelabuhan Ajibata, Danau Toba. |
SIMALUNGUN-BERITAGAMBAR :
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Danau Toba, mengoperasionalkan KMP Pora-Pora sejak pukul 06.00 WIB pagi tadi. Hal ini untuk mengantisipasi terulangnya penumpukan kendaraan di pelabuhan Ajibata menuju Kabupaten Samosir, Minggu (29/12/2024).
Diketahui, pada Sabtu (28/12/2024) kemarin, arus kendaraan yang akan melakukan penyeberangan ke Samosir tergolong ramai sehingga menimbulkan antrian kendaraan di sekitar pelabuhan.
General Manager (GM) PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Danau Toba, Fauzie Akhmad, menjelaskan, bahwa Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Pora-Pora yang kini dioperasikan lebih awal dengan tujuan mengantisipasi tingginya volume kendaraan menuju Kabupaten Samosir.
“Terkait keberangkatan awal KMP Pora-Pora sudah mendapatkan persetujuan dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) untuk mengurai antrian di pelabuhan,” ungkap Fauzie kepada jurnalis Sabtu, (28/12/2024).
Lanjutnya lagi, bahwa sebelumnya KMP Pora-Pora dengan rute Ajibata menuju Ambarita Pukul 07.30 WIB. Namun, Khusus menjelang pergantian tahun seperti saat ini, KMP Pora-Pora berangkat lebih awal dari Ajibata menuju Ambarita
Sementara itu, Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ihan Batak bertolak dari Ajibata menuju Ambarita sesuai jadwal yang sudah tertera. Dan juga untuk pembelian tiket telah bisa dilakukan pukul 06.00 WIB.
Terpisah, Kepala KSOPP Danau Toba, Rijaya Simarmata, meminta kepada pengelola kapal agar bisa mengantisipasi lonjakan kendaraan yang bakal menyebrang.
“Diinstruksikan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan berbagai langkah antisipasi yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk menghadapi lonjakan penumpang dan kendaraan yang diprediksi terjadi hari ini,” ucapnya.
Lanjutnya lagi, Pihak KSOPP Danau Toba juga terus melakukan pemantauan langsung pergerakan penumpang dan kendaraan di sejumlah pelabuhan Ajibata-Ambarita, Tigaras-Simanindo dan Ajibata-Tomok yang merupakan titik krusial.
“Pemantauan dilakukan guna memastikan semua persiapan berjalan dengan baik, baik dari sisi fasilitas, ketersediaan armada kapal, maupun pengelolaan arus penumpang dan kendaraan harus berjalan dengan baik,” pungkasnya. (BG/SMG)