Stakeholder terkait saat melakukan survey di salah satu titik longsor di ruas jalan Siantar-Parapat. |
SIMALUNGUN-BERITAGAMBAR :
Ruas Jalan Nasional Siantar-Parapat di Kilometer 22-23 mengalami longsor parah yang merusak setengah badan jalan di dua sisi, sehingga mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Kepala Dinas Perhubungan Simalungun, Sabar Saragih, mengungkapkan detail kerusakan dalam keterangannya pada Selasa (3/12/2024).
“Longsoran besar terjadi di sisi kanan dan kiri jalan. Di sisi kanan, panjang longsoran mencapai 20 meter dengan kedalaman hingga 70 meter. Sedangkan di sisi kiri, panjang longsoran sekitar 15 meter dengan kedalaman hingga 60 meter,” ujar Sabar dalam keterangan tertulis.
Menurut Sabar, langkah-langkah perbaikan telah dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan meminimalisasi dampak terhadap pengguna jalan.
“Melakukan perbaikan badan jalan, memasang rambu peringatan dan stick light, memperlebar jalan sementara di bahu jalan yang masih ada, serta menebang pohon mahoni untuk membuka ruang pelebaran jalan,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi potensi kecelakaan, Dishub telah memasang rambu-rambu di lokasi rawan longsor dan akan menempatkan petugas secara situasional untuk mengatur lalu lintas.
“Mengimbau para pengguna jalan agar lebih berhati-hati saat melintasi kawasan ini dan mematuhi rambu-rambu yang telah dipasang,” tambah Sabar.
Pihaknya menargetkan perbaikan selesai sebelum masa libur Natal dan Tahun Baru, sehingga arus mudik dapat berjalan lancar. “Kita akan berupaya menyelesaikan perbaikan sesegera mungkin agar masyarakat yang melakukan perjalanan liburan dapat melintas dengan aman,” tegasnya.
Ruas Jalan Nasional Siantar-Parapat dikenal sebagai jalur vital yang menghubungkan Pematang Siantar dengan kawasan wisata Danau Toba di Parapat. Namun, kondisi geografisnya yang berada di kawasan perbukitan sering kali membuat jalan ini rawan longsor, terutama saat musim hujan. (BG/SMG)