![]() |
Gubernur Sumut, Bobby Nasution. |
MEDAN-BERITAGAMBAR :
Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, menyampaikan dari 33 ada 22 kabupaten/kota sudah mengusulkan pembangunan sekolah rakyat.
“Sisanya bukan tidak mau mengusulkan, tapi karena keterbatasan kepemilikan lahan. Kalau bisa, yang diajukan adalah aset milik pemerintah provinsi atau kabupaten/kota,” ucapnya pada sosialisasi dan koordinasi pembentukan sekolah rakyat dan dialog pilar sosial di Sumut, Jumat (11/4/2025).
Bobby mengatakan, luas lahan harus 5 sampai 6 hektar, jika bisa di atas 10 hektar lebih bagus lagi. “Yang lainnya bukan tidak mau bergabung, namun ada keterbatasan kepemilikan aset kabupaten/kota. Sehingga mereka tidak mengajukan surat permohonan untuk sekolah rakyat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, jika diizinkan melakukan pembebasan lahan tahun ini, maka akan mengajukan pembangunan sekolah rakyat pada tahun depan. “Asetnya 2 atau 3 hektar bisa menjadi 6 hektar lahan yang mau dibebaskan ataupun perluasan hingga mencapai 6 hektar lahan,” tuturnya.
Ia juga melaporkan bahwa Sumut sesuai dengan surat edaran yang diberikan menteri akan mendukung penuh sekolah rakyat. “Dengan sekolah rakyat dapat memutus rantai kemiskinan di tingkat keluarga dan lingkungan melalui pendidikan,” katanya.
Kemudian, ia mendapat bocoran bahwa dari 22 kabupaten/kota yang mengajukan sekolah rakyat di Sumut mendapat jatah 6. “Tujuan pembangunan sekolah ini adalah untuk mensejahterakan masyarakat yang miskin ekstrim, memberikan pendidikan dan memutus rantai kemiskinan,” ucapnya. (BG/MED)