NASIONALNEWSUMUM

Paus Fransiskus yang Tak Lelah Serukan Perdamaian Itu Telah Tiada

Senin, 21 April 2025, 17:03 WIB
Last Updated 2025-04-21T10:03:36Z

 

Paus Fransiskus ada di Indonesia selama 4-6 September 2024. Paus Fransiskus menaiki pesawat komersial saat terbang ke Indonesia



VATICAN-BERITAGAMBAR :

Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus meninggal dunia. Selama hidupnya, Paus Fransiskus selalu menyerukan pesan perdamaian. Dari mulai gencatan senjata di Gaza, Palestina hingga Ukraina.


Sebagaimana diketahui, Paus Fransiskus merupakan tokoh yang begitu giat menyerukan perdamaian. Dia mengecam serangan Israel yang menewaskan anak-anak di Palestina.


Selain itu, Paus Fransiskus pun tak bosan untuk menyerukan perdamaian di Ukraina yang diinvasi oleh Rusia.


Dirangkum, Senin (21/4/2025) berikut ini seruan perdamaian hingga desakan gencatan senjata di Gaza hingga Ukraina.


1. Kecam Kematian Anak-anak Palestina dalam Serangan Israel

Paus Fransiskus pernah mengecam kematian anak-anak Palestina dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza. Pemimpin Gereja Katolik sedunia itu menyebut pengeboman sekolah, yang didasarkan atas “dugaan” terhadap militan Hamas, merupakan tindakan yang “buruk”.


Seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (14/9/2024), kecaman itu disampaikan Paus Fransiskus saat menggelar konferensi pers dalam penerbangan kembali ke Roma setelah menuntaskan kunjungan selama 12 hari di kawasan Asia-Pasifik, termasuk ke Indonesia.


Dia mengatakan bahwa dirinya “setiap hari” berbicara melalui telepon dengan anggota paroki Katolik di Jalur Gaza dan “mereka memberitahu saya hal-hal buruk, hal-hal sulit”. Disebutkan Paus Fransiskus bahwa sekitar 600 orang, baik Kristen maupun Muslim, berlindung di area paroki Gereja Katolik di Jalur Gaza.


“Mereka memberitahu saya hal-hal yang mengerikan, hal-hal yang sulit. Saya tidak bisa menilai apakah aksi perang ini terlalu berdarah atau tidak,” ucapnya.


2. Ajak Rusia dan Ukraina Berdamai

Paus Fransiskus juga pernah mendesak pihak-pihak yang terlibat dalam perang di Ukraina untuk memiliki keberanian bernegosiasi. Paus juga mendorong melakukan negosiasi sebelum keadaan menjadi lebih buruk.


Dilansir AFP, Minggu (10/3/2024), Paus berusia 87 tahun itu ditanya oleh lembaga penyiaran publik RTS tentang perdebatan di Ukraina mengenai apakah akan menyerah pada invasi Rusia.


“Saya percaya bahwa yang terkuat adalah mereka yang melihat situasi, memikirkan rakyatnya, dan memiliki keberanian untuk mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi,” kata Paus Fransiskus dalam wawancara, yang menurut Vatikan dilakukan pada awal Februari.


“Kata bernegosiasi adalah kata yang berani. Ketika Anda melihat bahwa Anda dikalahkan, bahwa segala sesuatunya tidak berjalan baik, maka milikilah keberanian untuk bernegosiasi,” katanya.


Dia mengatakan orang-orang mungkin merasa malu tetapi bertanya berapa banyak nyawa yang hilang. “Saat ini, misalnya dengan perang di Ukraina, banyak yang ingin menjadi mediator. Turki misalnya,” ujarnya.


“Jangan malu untuk bernegosiasi sebelum keadaan menjadi lebih buruk,” sambungnya.


4. Serukan Gencatan Senjata di Gaza Hingga Ukraina

Paus Fransiskus pun pernah menyerukan agar “senjata harus diredam” di seluruh dunia saat menyampaikan khotbah Natal pada Rabu (25/12) waktu setempat. Paus Fransiskus mendoakan perdamaian di Timur Tengah, Ukraina dan Sudan.


Paus Fransiskus secara khusus mengecam keras situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, yang disebutnya “sangat serius”.


Dalam pesannya kepada 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia, seperti dilansir AFP, Kamis (26/12/2024), Paus Fransiskus menyerukan perundingan demi perdamaian yang adil di Ukraina, saat negara itu dihantam oleh 170 rudal dan drone Rusia pada serangan pagi hari saat Natal.


Dengan suara terengah-engah dalam pidatonya, Paus Fransiskus juga menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza dan pembebasan sandera yang masih ditahan oleh Hamas dan militan aliansinya.


“Saya memikirkan komunitas Kristen di Israel dan Palestina, khususnya di Gaza, di mana situasi kemanusiaannya sangat buruk,” ucap Paus Fransiskus di hadapan ribuan jemaat yang berkumpul di depan Basilika Santo Petrus untuk mendengarkan khotbah “Urbi et Orbi” yang ditujukan untuk Vatikan dan dunia.


“Semoga ada gencatan senjata, semoga para sandera dibebaskan dan bantuan diberikan kepada orang-orang yang kelelahan karena kelaparan dan karena perang,” cetusnya.


5. Serukan Gencatan Senjata di Gaza Sebelum Meninggal

Paus Fransiskus bahkan tiada lelah menyerukan gencatan senjata di Gaza, bahkan saat kondisinya baru mulai membaik. Pesan itu disampaikan Paus Fransiskus saat muncul di hadapan publik pada perayaan Paskah di balkon utama Basilika Santo Petrus. Paus Fransiskus menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata segera di Gaza dalam pesannya.


Dilansir Reuters, Minggu (20/4/2025), pesan Paus Fransiskus itu dibacakan oleh seorang ajudan saat Paus, yang masih dalam pemulihan dari pneumonia, menyaksikan di balkon utama Basilika Santo Petrus.


Dalam pesan Paskah, Paus Fransiskus mengatakan situasi di Gaza “dramatis dan menyedihkan”. Paus juga meminta kelompok militan Palestina Hamas untuk membebaskan sandera yang tersisa dan mengutuk apa yang disebutnya sebagai tren antisemitisme yang “mengkhawatirkan” di dunia.


“Saya menyatakan kedekatan saya dengan penderitaan ... seluruh rakyat Israel dan rakyat Palestina,” kata pesan itu.


“Saya mengimbau pihak-pihak yang bertikai: menyerukan gencatan senjata, membebaskan para sandera dan membantu orang-orang yang kelaparan yang mendambakan masa depan yang damai,” katanya.


Kini, tokoh yang selalu menyerukan perdamaian itu meninggal dunia. Paus Fransiskus meninggal dunia pada hari Senin (21/4) di usia 88 tahun. Paus meninggal sehari setelah kemunculannya di Saint Peter’s Square pada hari Minggu (20/4) waktu setempat saat Paskah, kata Vatikan dalam sebuah pernyataan.


“Pagi ini pukul 7:35 (0535 GMT) Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” kata Kardinal Kevin Farrell dalam pernyataan yang dipublikasikan oleh Vatikan di saluran Telegramnya, dilansir kantor berita AFP, Senin (21/4/2025).(BG/NET) 

TRENDINGMore